Sabtu, 16 Juli 2011

Cara Baru Tangkas Nyamuk Malaria


Tiruan bau kaki adalah senjata terbaru dalam upaya melawan malaria sebuah penyakit tropis paling menyakitkan. Benarkah?

Seperti dikutip dari Huffington Post, sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Bart Knols seorang ilmuwan dari Belanda menyebutkan nyamuk tertarik pada bau kaki manusia.

Penelitian itu dibuktikan dengan sengaja berdiri telanjang di dalam kamar gelap untuk mengetahui bagian tubuh mana yang paling disukai nyamuk untuk digigit. Ternyata bagian kaki adalah favorit nyamuk.

Kemudian Dr. Fredros Okumu, kepala projek riset dari Tanzania Ifakara Health Institute, menciptakan campuran 8 jenis zat kimia untuk menemukan bau yang paling tepat untuk menarik nyamuk.

Sebanyak nyamuk yang dipancing dengan bau seperti bau kaus kaki bekas itu kemudian masuk dalam perangkap lalu diberi zat racun. Cara ini cukup efektif untuk membunuh 95% nyamuk. Jebakan itu diletakkan di luar ruangan.

"Jebakan dengan bau khas kaki manusia itu menarik nyamuk empat kali lebih banyak," kata Okumu yang mengerjakan projek ini selama dua tahun.

Ia menjelaskan penelitian masih akan dilanjutkan untuk mengetahui tempat yang paling cocok untuk meletakkan jebakan. Bila diletakkan terlalu dekat dengan manusia maka ada kemungkinan nyamuk lebih tertarik untuk menggigit manusia, tapi jika jaraknya terlalu jauh jebakannya akan kurang efektif.

Prototipe jebakan yang dibuat Okumu masih cukup mahal karena itu ia berharap ada pabrik yang bisa memproduksi jebakan itu secara mahal sehingga bisa dijangkau masyarakat luas.

Atas inovasinya ini Okumu yang tahun lalu menerima dana riset US$100.000 mendapat tambahan US$775.000 dari Yayasan Bill and Melinda Gates untuk melanjutkan projeknya dalam pencegahan penyakit malaria.

Sementara itu, para ilmuwan lain dari Wageningen ini mengurai komponen kimia yang menimbulkan bau menyengat pada kaki berkeringat. Maksudnya adalah membuat bau tiruan untuk memancing nyamuk ke tempat lain, menjauh dari tempat tidur orang.

Belum pernah ada penelitian mengusir nyamuk dengan kaos kaki yang bau. Tidak mungkin bukan menginginkan orang Afrika pakai kaos kaki. Terlalu panas. Selain itu, bau keringat orang beda-beda, bagi nyamuk bau orang-orang tertentu lebih enak daripada yang lain.

Penelitian dimaksud untuk membuat satu zat pemikat nyamuk dalam jumlah besar, yang murah. Peneliti menemukan berbagai jenis asam lemak, amoniak dan asam laktat pada bau kaki manusia. Ternyata nyamuk malaria suka bau-bauan itu.

Kemudian Doktor Renate Smallegange, yang muda, punya gagasan, "Saya mencampur zat-zat itu. Ternyata, nyamuk lebih suka campuran ini ketimbang zat itu secara terpisah. Pertanyaan berikutnya adalah: apakah campuran ini bisa dibandingkan bau tulen dari manusia."

Menyempurnakan 'Parfum' Bau Kaki

Dan di sinilah parfum nyamuk buatan Smallegange bisa berperan. Menuangkan sedikit zat pemikat atau pemancing ke dalam perangkap, memasangnya di luar rumah, digantung di pohon misalnya, bisa membantu.

Penelitian kini terfokus pada menyempurnakan 'parfum bau kaki'. Peneliti kini melanjutkan eksperimen membuat tiruan bau kaki dengan menggunakan beberapa komponen. Ia berharap bisa menemukan zat yang menarik bagi nyamuk.(inilah)

Tidak ada komentar: