Selasa, 07 Desember 2010

Asal Usul Situs WikiLeaks

WikiLeaks menjadi topik hangat beberapa waktu terakhir. Bukan

mendadak tenar, tapi situs WikiLeaks.org sebelumnya sudah pernah

membuat gempar. Tepatnya di bulan Juli 2010 ketika situs non-profit itu

membocorkan puluhan ribu dokumen rahasia milik Amerika Serikat

mengenai perang di Afganistan. Dokumen itu kemudian dibocorkan ke

laman publik Wikileaks.

Siapa sebenarnya orang di belakang WikiLeaks yang baru-baru ini sukses

membongkar fakta-fakta sekaligus rahasia besar milik militer AS?

Adalah Julian Paul Assange yang merupakan pendiri sekaligus jurubicara

WikiLeaks. Ia membesarkan situs whistle-blower tersebut sejak

Desember 2006. Assange adalah seorang aktivis Internet sekaligus

jurnalis asal Australia. Sebelum menangani WikiLeaks, pria kelahiran 3

Juli 1971 itu hanyalah seorang siswa matematika dan fisika yang bekerja

sebagai programmer.

Di tahun 2006, Assange memutuskan untuk fokus membesarkan

WikiLeaks. Dia terlibat dalam publikasi dokumen tentang pembunuhan

yang tak tersentuh hukum di Kenya. Selain itu, dia juga mengungkap

pembuangan limbah beracun ke pantai Afrika, disusul publikasi manual

Church of Scientology, prosedur Teluk Guantanamo, dan

material-material yang melibatkan bank-bank besar seperti Kaupthing

dan Julius Baer.

Mungkin beberapa temuan Assange di atas masih asing di telinga Anda.

Namun, yang paling menarik, justru ketika pria berdarah Australia asli itu

membongkar ratusan ribu dokumen milik militer AS, termasuk invasi

Amerika Serikat di Afghanistan dan Irak.

Pada 28 November 2010, WikiLeaks dan lima rekan media lainnya resmi

mempublikasikan dokumen-dokumen tersebut di website

cablegate.wikileaks.org. Sayang, website itu buru-buru ditutup oleh

empunya domain asal Amerika Serikat (AS). Padahal, di laman tersebut,

Anda bisa menemukan informasi berupa kumpulan memo diplomatik

bersifat rahasia atau terbatas.


Jika belum sempat membacanya, Anda tidak perlu khawatir. Karena

WikiLeaks.org telah bermigrasi dan mempunyai banyak situs bayangan.

Dokumen-dokumen tentang hubungan diplomatik AS dan sejumlah negara di dunia masih tersedia di sini.

Menurut kabar terbaru, WikiLeaks kini mempunyai 355 alamat baru yang

bisa diakses untuk umum. Ya, WikiLeaks belajar dari pengalaman setelah

dibunuh oleh penyedia domain di AS.

Untuk diketahui, WikiLeaks merupakan proyek dari Sunshine Press.

Sekarang sudah cukup jelas bahwa WikiLeaks bukanlah website yang

dimotori oleh suatu organisasi atau pemodal berlatar belakang politik. Ia

murni muncul sebagai website independen. Ia adalah kelompok global

independen yang mewadahi orang-orang berdedikasi tinggi dengan ide

pers bebas.

Beberapa perusahaan startup teknologi terlibat dalam pengembangan

WikiLeaks sampai hari ini, termasuk dari Amerika Serikat sendiri,

kemudian China, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan. Sampai

saat ini, penggagas dari WikiLeaks belum diketahui siapa. Hanya

motifnya: meningkatkan transparansi di dunia.

Tak mau dibilang jumawa, di dalam websitenya, mereka mengatakan

kebenaran temuan dan laporan mereka didasarkan pada bukti dan fakta,

bukan semata-mata opini.

"Di saat badan-badan intelijen menimbun informasi dan bukti-bukti,

WikiLeaks justru melakukan hal yang sebaliknya. Kami berusaha dengan

susah payah membongkar semuanya dan mempublikasikan ke depan publik

tanpa rasa takut dan penuh dukungan," tulis Assange dalam websitenya.

Di bulan Juni 2009, WikiLeaks mencatat lebih dari 1.200 relawan

terdaftar dengan sembilan anggota dewan penasehat, termasuk Assange,

Phillip Adams, Wang Dan, C. J. Hinke, Ben Laurie, Tashi Namgyal

Khamsitsang, Xiao Qiang, Chico Whitaker dan Wang Youcai.


"Motif utama WikiLeaks adalah mengungkap aksi rezim yang menindas

negara-negara di Asia, beberapa negara pecahan Uni Soviet, Afrika, dan

Timur Tengah. Kami juga berharap dapat membantu orang-orang di mana

pun yang ingin mengungkapkan perilaku tidak etis di dalam pemerintahan

dan perusahaan," kata Assange.

Meski ditutup secara paksa, menyusul pemberangusan akunnya di PayPal,

WikiLeaks masih bertahan. Assange cs telah menyiapkan sejumlah 355

alamat lain untuk mengantisipasi serangan hacker. "Keep us strong. Help

WikiLeaks keep governments open," tulis WikiLeaks pada banner yang

terpampang di laman depan website. (vivanews)

Tidak ada komentar: