Selasa, 10 Agustus 2010

Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan

Misteri hilangnya beberapa kapal laut dan pesawat terbang di wilayah yang

disebut 'Segitiga Bermuda' kini tersingkap sudah.

Singkirkan jauh-jauh teori tentang pesawat luar angkasa alien, anomali

waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.

Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis

Salem-News.com.

Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama

gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat

terbang dan kapal laut.

Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri

yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan

American Journal of Physics.

Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu bersama-sama dengan

David May di Monash University, Melbourne, Australia.

Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana

keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, dia tidak

mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.

Ivan T. Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi zona-zona misterius

selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya

zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga.

Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut

Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering

terjadi.

Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut

Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan

menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran.

Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu

menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa

meledak dari dasar laut.

Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah,

bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara

geometris ketika ia bergerak ke atas.

Ketika mencapai permukaan air balon berisi gas itu akan terus membesar

ke atas dan ke luar.

Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan

langsung goyah dan tenggelam ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar

dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa

dihantam jatuh olehnya.

Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan

mengalami kerusakan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera

kehilangan daya angkatnya.


sumber: http://www.mediaindonesia.com

Tidak ada komentar: