ne tentang semua ilmu, kejadian, dan hal2 yang terjadi di sekitar ku yang ku dapat dri share & browsing
Selasa, 30 November 2010
Ini Dia 'Mbahnya' Mi Instan
Pro dan kontra tentang bahaya atau tidaknya mi instan bagi kesehatan
baru saja lewat. Namun mungkin banyak yang belum mengetahui, bahwa
usia nenek moyang mi instan ternyata sudah sangat-sangat tua.
Baru-baru ini para peneliti menemukan mi yang sudah sangat lama
terkubur di sebuah pemakaman China. Bersama mie instan, turut
ditemukan pula tubuh yang terawetkan, serta makanan-makanan lain
seperti bubur, dan kue kering.
Seperti dikutip dari DiscoveryNews, para ahli meyakini bahwa penemuan
itu sudah berusia 2.500 tahun. Paper tentang penemuan ini juga akan
muncul pada Journal of Archaeological Science.
Di kuburan itu, gundukan mi ditemukan dalam sebuah mangkuk tembikar,
di atas kepala kambing (yang mungkin punya makna simbolis), serta
mangkuk tembikar lainnya juga dipenuhi oleh bubur, serta kue berbentuk
bulan sabit, yang menyerupai kue bulan di zaman China modern.
Analisa kimia terhadap tepung di penemuan itu, mengungkapkan bahwa
baik mi maupun kue tadi terbuat dari padi-padian biasa. Setelah
melakukan serangkaian percobaan kemudian para ilmuwan meyakini
bahwa butiran-butiran bijian di dalam mangkuk direbus menjadi bubur, mi
direbus, dan kue dibakar.
"Teknologi pembakarannya bukan seperti metode tradisional pada
masakan China kuno, dan ini sangat jarang dilaporkan," ujar Yiwen Gong,
kepala tim riset dari Graduate University of Chinese Academy of
Sciences.
Dari penelitian ini, ia yakin bahwa penemuan makanan ini
mengindikasikan bahwa teknik pembakaran seperti itu merupakan
praktek masak yang telah menyebar di bagian utara barat laut China
sejak 2500 tahun lalu.
Penelitian ini sendiri dilakukan oleh Gong Cs, di pemakaman Subeixi di
Distrik Turpan, Xinjiang China. Tempat ini adalah pusat pertemuan antara
China Timur dan China Tengah, dengan iklim gurun pasir. "Iklim di sini
sangat kering sehingga banyak mumi dan tumbuhan terawetkan secara
alamiah, tanpa membusuk." kata Gong.
Dari penemuan ini, diperkirakan juga bahwa orang China merupakan
salah satu pembuat roti pertama. Sebab, kue-kue yang ditemukan
ditempat itu mengindikaskan bahwa mereka dibuat menggunakan sebuah
tungku pembakaran yang mirip dengan oven.
Mi dan kue berusia 2500 tahun yang ditemukan di China
Sebelumnya, para peneliti meyakini bahwa orang Mesir-lah yang
merupakan pembuat roti pertama, didasarkan pada penemuan yang
diperkirakan berusia sama pada zaman tersebut.
Setidaknya pada penemuan baru di bagian utara China ini, terungkap
bahwa orang China adalah salah satu pembuat roti awal yang memiliki
teknik memasak yang kompleks. "Dengan menggunakan api dan dan
batu gerinda, butiran-butiran dalam jumlah besar dimasak menjadi
makanan pokok," ujar Gong.
Gong dan timnya, menambahkan padi-padian yang menjadi bahan
pembuatan makanan itu, telah ada di daerah itu sejak sekitar 10.000
tahun yang lalu di barat laut China dan mungkin telah menjadi makanan
utama karena ketahanannya terhadap kondisi kering dan kemampuannya
untuk tumbuh di daerah yang tak subur.
Sementara itu, di situs arkeologi Laija yang juga terletak di barat laut
China, Houyuan Lu peneliti dari Institute Geologi dan Fisika Chinese,
Academy of Sciences, beserta peneliti lain juga berhasil menemukan mi
yang terbuat dari butir-butir padi berusia sekitar 4.000 tahun yang lalu.
Pada kasus ini, mi yang ditemukan termasuk tipis lembut dan panjangnya
lebih dari 50 cm dan berwarna kuning. "Mi ini mirip dengan mi La-Mian,
sebuah mi tradisional China yang dibuat dengan cara menekan dan
menarik adonan secara berulang-ulang menggunakan tangan," kata Lu
dan rekan-rekannya. (vivanews)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar