Berat badan menjadi perhatian utama baik pria dan wanita. Karena berat badan berlebihan bisa membuat tampilan Anda tidak percaya diri.
Untuk mencapai berat badan ideal diperlukan berbagai macam cara mulai dari diet ketat sampai mencari trik-trik langsing dari berbagai negara di belahan dunia. Seperti apa?
Inggris
Salah satu strategi yang diambil warga Inggris adalah mengurangi porsi makanan. Karena itu, jika kebetulan Anda berada di restoran cepat saji di negeri tersebut, pelayan tidak akan menanyakan apakah french fries pesanan Anda dalam porsi besar atau kecil.
Thailand
Masakan ala Thailand tergolong dalam makanan paling pedas, walau makanan lokal di Tanah Air
sebenarnya tidak kalah. Capcaisin dalam cabai diketahui akan meningkatkan metabolisme.
Namun, keuntungan utama dari makanan pedas adalah membuat kita makan lebih lambat. Dengan demikian, tubuh akan lebih cepat mengirimkan sinyal kenyang ke otak.
Brasil
Orang-orang Brasil tetap langsing karena mereka menyukai makanan tradisional berupa nasi yang dimasak bersama kacang merah. Penelitian dalam jurnal Obesity Research menemukan, makanan itu tidak hanya rendah lemak, tetapi juga tinggi serat.
Jerman
Menurut survei, 75% orang Jerman sarapan di rumah setiap hari. Menu sarapan biasanya terdiri dari sereal atau roti serelia utuh. Kebiasaan sarapan bukan hanya membuat kalori yang diasup saat siang lebih sedikit, tetapi juga membantu konsentrasi.
Belanda
Jumlah sepeda di Belnda ada 18 juta, melebihi jumlah penduduknya yang hanya 16,5 juta. Namun, tidak seperti penduduk di negara lain yang sesekali bersepeda, 54% orang Belanda menjadikan bersepeda sebagai bagian dari rutinitas, misalnya, untuk ke kantor atau belanja. Rata-rata orang Belanda menempuh ruti 541 mil setiap tahunnya.
India
Yoga selama ini dianggap sebagai olahraga untuk meredakan stres serta meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan. Padahal, orang yang berlatih yoga biasanya memiliki berat badan lebih rendah dibanding orang yang tidak berolahraga.
Yoga juga bermanfaat meningkatkan metabolisme dan kesadaran diri, termasuk perhatian penuh pada apa yang kita makan.
Jepang
Meski warganya terkenal akan kesibukannya yang tinggi, tetapi mereka selalu menyisihkan 20-30 menit waktunya untuk tidur siang. Tidur yang cukup diketahui bermanfaat untuk menekan hormon lapar, yakni leptin. Makin kurang jam tidur Anda, makin tinggi level leptin dan ghrelin.
Prancis
Menurut survei, 92% keluarga di Prancis makan bersama dengan keluarga setiap hari. Waktu makan merupakan waktunya berkomunikasi. Karena itu, mereka juga mengisi acara makan bersama itu dengan berbincang-bincang.
Strategi ini ternyata akan berpengaruh pada makanan yang diasup. Dengan kata lain, karena lebih banyak ngobrol, mereka makan lebih sedikit.(inilah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar