Kalau Anda adalah seorang penggemar berat buah pisang dan hobi jalan-jalan, tahan dulu keinginan Anda untuk berkunjung ke Jepang.
Anda tidak akan menemukan dengan mudah buah kaya serat itu karena orang-orang Jepang sedang memburunya habis-habisan.
Tren makan pisang ternyata sedang melanda Negeri Matahari Terbit. Mereka menjadikan pisang sebagai menu makan pagi agar berat badan mereka berkurang. Program diet menurunkan berat badan tersebut berdasar pada buku berjudul “Asa (morning atau pagi) Banana Diet”.
Seperti yang dialami Keiko Akai, mahasiswa berusia 21 tahun yang telah merencanakan untuk menjalankan diet ala Morning Banana Diet, tapi gagal karena kehabisan stok pisang. “ Saya sudah mencarinya di supermarket lokal tiap hari, tapi tak ada pisang disana, dan ini sudah terjadi selama sebulan, “ keluh Keiko, seperti dikutip situs majalah Time, 17 Oktober 2008.
Menurut situs The Japan Times, 7 Oktober 2008, telah terjual lebih dari 230 ribu buah pisang sejak buku Morning Banana Diet dipublikasikan Mei lalu. Sejak saat itu, penjualan pisang mulai meningkat. Namun, keberadaan pisang di toko dan supermarket menjadi semakin langka sejak 19 September lalu.
Dalam sebuah acara televisi yang ditayangkan pada tanggal tersebut, diceritakan bagaimana Kumiko Mori-mantan penyanyi opera berbobot sekitar 100 kilogram, berhasil menurunkan berat badan sebanyak tujuh kilogram. Kumiko ternyata menerapkan program Morning Banana Diet untuk menurunkan berat badannya. Esok harinya, toko-toko di Jepang langsung kehabisan persediaan pisang.
Pasalnya, pernyataan Kumiko menjadi magnet bagi warga Jepang untuk melakukan program serupa, sehingga mereka ramai-ramai memborong buah pisang. “Ini pertama kalinya pisang sulit ditemukan,” kata Hiromi Otaki, juru bicara Dole Japan Company- perusahaan importir pisang terbesar di Jepang, seperti dikutip dari situs The Japan Times, 7 Oktober 2008.
“Pisang biasanya tidak banyak dikonsumsi saat musim panas. Buah-buahan seperti semangka lebih populer. Namun musim panas tahun ini, buah pisang sangat laku,” lanjut Otaki. “Sayangnya, walaupun permintaan akan pisang meningkat, kami tidak dapat memasok lebih banyak lagi buah pisang karena butuh 10 sampai 15 bulan untuk menumbuhkannya,” kata Otaki.
Diet menurunkan berat badan dengan makan pisang, pertama kali diperkenalkan oleh seorang apoteker, Sumiko Watanabe.
Rahasia program tersebut adalah meningkatkan metabolisme tubuh. Watanabe menerapkan program Morning Banana Diet kepada suaminya yang terlalu gemuk. Melalui program tersebut, suami Watanabe berhasil menghilangkan sekitar 17 kilogram lemak di tubuhnya.
Berikut lima langkah untuk menurunkan berat badan ala Morning Banana Diet.
Pertama.
Untuk sarapan, makanlah sebuah pisang dan minum air putih.
Kedua
Untuk makan siang dan malam, makanlah sesuka hati sesuai selera. Yang perlu diperhatikan, jangan makan lebih dari jam delapan malam.
Ketiga
Selingan berupa makanan ringan pada pukul tiga sore sangat dianjurkan.
Keempat
Jangan pernah makan makanan pencuci mulut setelah makan. Terakhir, tidurlah sebelum tengah malam.
Namun, Profesor Masahiko Okada dari Sekolah Tinggi Kedokteran Niigata menentang program tersebut. “Tubuh manusia membutuhkan tiga nutrisi penting: karbohidrat, lemak, dan protein. Aturan yang baik adalah menyeimbangkan ketiga nutrisi tersebut dan memperhatikan pemasukan kalori tiap harinya. Sekali kita memahami aturan tersebut, kita tidak akan terombang-ambing oleh tren diet seperti diet dengan makan pisang” kata Masahiko, seperti dikutip dari situs News10 ABC, 17 Oktober 2008.
Jepang selalu menjadi negara yang menganut tren menurunkan berat badan. Tahun lalu, penjualan natto- kacang kedelai fermentasi, meningkat tajam setelah media gembar-gembor bahwa mengonsumsi natto bisa membantu menurunkan berat badan. (vivanews).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar