Komsom Lauprasert, seorang ilmuwan di Mahasarakham University,
mengatakan bahwa spesies buaya tersebut memiliki kaki yang lebih
panjang dari buaya modern dan mungkin mangsanya adalah ikan, ini
melihat dari karakteristik giginya. Demikian seperti yang dikutip dari
Associated Press, Jumat (26/11/2010).
"Buaya-buaya tersebut hidup di darat dan mungkin dapat berjalan dengan
cepat," ujar Komsom, yang sebelumnya mengenalkan fosil tengkorak
buaya tersebut untuk musium pada tahun 2006.
Fosil yang berukuran 15 sentimeter aslinya didapat dari situs penggalian
di provinsi Nakhon Rathcasima atau Korat, sebelumnya belum
diidentifikasi kalau ternyata adalah bagian dari spesies
yang berbeda.
Spesies buaya purba tersebut diberi nama 'Khoratosuchus Jintasakuli'
diambil dari nama provinsi Korat, tempat di mana fosil tersebut
ditemukan. Sementara nama terakhir dari diambil dari nama dirut
Northeastern Research Institute of Pterified Wood and Mineral
Resources, Pratueng Jintasakul.
Penemuan ini telah dipublikasikan di The Geological Society of London.
Daerah timur-laut Thailand telah menjadi situs penting bagi paleontolog
dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa fosil prasejarah telah
ditemukan di provinsi Korat, Thailand.
Ilmuwan Thailand dan Perancis mulai melakukan penelitian bersama di
wilayah tersebut sejak tahun 80-an, semenjak para geolog pencari
uranium menemukan tulang paha dinosaurus di akhir tahun
70-an.(okezone).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar