Oxitec , sebuah lembaga penelitian asal Oxford, Inggris mengumumkan
bahwa mereka telah mendapatkan hasil uji coba dari pelepasan nyamuk
jantan yang telah dimodifikasi secara genetik di kepulauan Cayman.
Sebagai informasi, sejak Mei sampai Oktober lalu, Oxitec telah
melepaskan nyamuk-nyamuk jantan tiga kali dalam sepekan di kawasan
seluas 160 kilometer persegi.
Nyamuk jantan yang dilepas itu secara genetik telah dimandulkan.
Tujuannya, agar saat mereka kawin dengan nyamuk betina, mereka tidak
akan memiliki keturunan, sehingga populasi nyamuk akan berkurang.
Ternyata, dari uji coba yang dilakukan, pada Agustus lalu, jumlah nyamuk
di kawasan tersebut turun 80 persen. Peneliti berharap, penurunan
populasi nyamuk ini akan mengurangi pula kasus demam berdarah.
Seperti dikutip dari PopSci, 16 November 2010, berhubung hanya nyamuk
betina yang menggigit manusia dan menularkan penyakit seperti demam
berdarah, peneliti Inggris tersebut memprediksi, jika nyamuk jantan
disterilkan secara genetik dan disebar, langkah itu akan efektif
menurunkan populasi.
Meski banyak ilmuwan dan pecinta lingkungan yang keberatan atas
langkah pemusnahan nyamuk karena khawatir akan mengganggu spesies
lain yang bergantung pada nyamuk, Oxitec memastikan bahwa gen
pemandul tersebut tidak akan menurun pada generasi penerus si nyamuk.
Dengan demikian, metode ini tidak memiliki dampak permanen terhadap
ekologi.
Disebutkan, nyamuk jantan itu akan berfungsi layaknya insektisida yang
mengurangi angka nyamuk secara sementara, akan tetapi tanpa efek
buruk seperti insektisida berbasis zat kimia beracun. Nyamuk jantan
mandul ini juga lebih efektif untuk menumpas serangga yang telah
mengembangkan kekebalan tubuh terhadap pestisida yang sudah sering
digunakan.
Di kawasan di mana populasi nyamuk sedang meledak, penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk seperti demam berdarah, sakit kuning, dan
malaria ikut melonjak. Menurunkan populasi nyamuk secara dramatis
secara sementara dapat mengurangi jumlah kematian dan menyediakan
waktu yang cukup untuk memberikan vaksinasi atau memberikan
perawatan pada populasi manusia di kawasan tersebut.
Dengan naiknya angka kematian yang disebabkan oleh nyamuk, mencapai 2
juta kematian dari 700 juta orang yang terkena penyakit yang disebarkan
nyamuk, temuan ini memberikan secercah harapan terhadap solusi yang
selama ini dicari-cari. Yakni cara mengatasi nyamuk tanpa merusak
lingkungan dengan menggunakan racun berbahan kimia. (vivanews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar